Direktur Pascasarjana menjadi Pemateri dalam Kajian Siprit Gemilang

Direktur Pascasarjana Al-Qolam Malang yang juga selaku Direktur Pesantren Center Nusantara dan juga Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Malang mendapatkan kehormatan menjadi pemateri dalam kegiatan Kajian Spirit Gemilang yang diadakan di Camp King Sulaiman pimpinan coach Dr Fahmi

Dalam kegiatan tersebut, ada beberapa pemateri yang memberikan materinya dalam beberapa kajian yang berbeda, antara lain kajian buku yang disampaikan oleh Dr Asriana Kiptiyah, kajian tokoh yang disampaikan oleh Ahmad sobrun Jamil Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur dan kajian kehidupan yang disampaikan oleh KH Ahmad Muwafiq Saleh Pengasuh Pondok Pesantren Tanwirul Afkar Kota Malang

Direktur Pascasarjana Al-Qolam Malang Dr KH Abdurrahman Said memberikan materi tentang Nobel Industry yaitu prinsip-prinsip industri pada lembaga non profit seperti Pesantren. Direktur menegaskan bahwa standar nasional pendidikan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan harusnya diterapkan dalam semua lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan non formal seperti Pesantren.

Penerapan standar nasional pendidikan menjadi indikasi kuat bahwa lembaga nonprofit seperti Pesantren harusnya melaksanakan kegiatannya berbasis prinsip-prinsip industri, bahkan kemudian diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang pendanaan pesantren yang mana Dana Pesantren rersebut dikelola untuk tiga fungsi Pesantren sekaligus; yaitu fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pengabdian kepada masyarakat.

Dilihat dari data sumber pendanaannya, Pesantren lebih banyak berasal dari pihak eksternal; misalnya dari dana pendidikan (SPP), dana yang berasal dari donatur tetap atau tidak tetap, dana dari unit-unit usaha yang dikembangkan oleh pesantren dan dana bantuan-bantuan dari swasta. data ini menjadi indikasi kuat bahwa Pesantren sesungguhnya lembaga yang harus tampil sebagai produsen yang dapat dipercaya produknya oleh konsumen.

Dalam pemaparannya direktur mengatakan bahwa Pesantren juga harus memiliki prinsip industri seperti 5P yaitu; Person, Place, Product, Price dan Publication. Sebagai contoh; person, bahwa pengembangan SDM ini akan mengakibatkan pada pengembangan place atau tempat, di mana keduanya kemudian akan mengakibatkan pengembangan produk atau program-program pendidikan yang ditawarkan oleh pesantren untuk masyarakat. Dampaknua kemudian ketiga hal tersebut akan menjadi daya tawar untuk peningkatan price atau harga jual, yang kemudian ditopang dengan publication atau publikasi dari keunggulan Pesantren tersebut.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *